Middleware pada SIM

Jumat, 27 November 2015

 Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh transaksi yang mendukung fungsi manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan. Peranan sistem informasi dalam bisnis saat ini adalah bagaimana mengubah sistem informasi bisnis, peluang globalisasi, perusahaan digital yang  sedang berkembang, tujuan bisnis strategi sistem informasi.


     1.      Mengapa sistem informasi sangat penting dalam bisnis saat ini.
Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini.  Di banyak industri kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas dari teknologi informasi.  Sistem informasi menjadi penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam ekonomi global.  Organisasi mencopa untuk lebih kompetitif dan efisiensi dengan mengubah dirinyamenjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam hal proses bisnis, hubungan planggan, pemasok, dan karyawan.  Bisnis saat ini menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan utama organisasi; keunggulan operasional, produk baru, pelayanan dan model bisnis, hubungan pelanggan-pemasok, meningkatkan proses pengambilan keputusan, keunggulan dan kelangsungan hidup dari hari ke hari.

2.      Mendefinisikan sistem informasi dari perspektif bisnis dan teknis.
Dari pandangan teknis, sebuah sistem informasi mengumpulkanm meyimpan, dan menyebarkan informasi dari lingkungan organisasi dan operasi internal untuk menunjang fungsi organisasi dan pengambilan keputusan, komunikasi, koordinator, pengawasan, analisi, dan penggambaran.  Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna melalui tiga kegiatan dasar meliputi : input – proses –output. Dari perspektif bisnis, sistem informasi memberikan solusi atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan memberikan nilai ekonomi nyata bagi perusahaan.

3.      Indentifikasi dan Menjelaskan tiga dimensi sistem informasi.
Sistem informasi merupakan kombinasi dari elemen majemen, organisasi dan teknologi. 
a.    Aspek manajemen sistem informasi meliputi kepemimpinan, strategi, dan prilaku manajemen. 
b.   Aspek teknologi terdiri atas peranti keras, reantik lunak komputer, teknologi manajemen data dan teknologi jaringan/telekomunikasi (termasuk internet).  Dan
c.    Aspek Organisasi dari sistem informasi melibatkan hierarki organisasi, keahlian fungsional, proses bisnis, budaya dan kelompok politis.

4.      Mengevaluasi aset komplementer yang dibutuhkan bagi teknologi informasi agar dapat memberikan hasil atau nilai yang bagus.
Sistem informasi merupakan bagian dari urutan kegiatan menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi dengan tujuan dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja perusahaan, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.  Teknologi informasi tidak dapat memberikan nilai ini jika tidak diikuti dengan perubahan dalam organisasi dan manajemen yang disebut sebagai aset komplementer.  Aset-aset komplementer termasuk dalam model bisnis baru, proses bisnis baru, budaya organisasi yang menunjang, incentif atas dukungan manajemen inovasi, pelatihan, dan aset sosial seperti standar, hukum dan peraturan, dan infastruktur telekomunikasi.

5.      Mengidentifikasi dan menjelaskan pendekatan kontemporer untuk mepelajari sistem informasi dan mebedakan antara keahlian dalam bidang komputer dan sistem informasi.
Studi sistem informasi berurusan dengan isu dan pendekatan yang dikontribusikan dari disiplin teknis dan prilaku.  Disiplin ilmu yang berkontribusi pada pendekatan teknis adalah ilmu komputer, metode kuantitatif, dan riset operasi.  Sedangkan pada pendekatan prilaku adalah psikologi, sosiologi, dan ekonomi.

Keahlian sistem informasi membutuhkan pemahaman aspek organisasi dan manajemen atas sistem informasi.  Begitu juga dari aspek teknis yang ditujukan bagi keahlian komputer.  Bidang sistem informasi menciptakan keahlian sistem informasi dengan mengombinasikan semua disiplin ini dengan orientasi praktik dalam solusi pengembangan sistem atas permasalahan dunia nyata dan pengelolaan sumber daya teknologi informasi.

MIDDLEWARE

Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
  ·         Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
  ·         Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
·         Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.

Tujuan umum middleware telematika :
1.      Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
2.      Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.

Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
1.      Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE),
2.      Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
3.      Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model).

Lingkungan Komputasi Dari Middleware Telematika
           
Suatu lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :
1.      Komputasi tradisional,
2.      Komputasi berbasis jaringan,
3.      Komputasi embedded,
4.      Komputasi grid.

Pada awalnya komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja (desktop) untuk pemakaian pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam. Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
           
Lingkungan komputasi itu sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data dan instruksi programnya dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut ini :
1.      Single instruction stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga disebut komputer sekuensial
2.      Single instruction stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki memori lokal dan duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor akan mengeksekusi instruksi/program yang sama
3.      Multiple instruction stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory akan dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
4.      Multiple instruction stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki kontrol unit, memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung proses paralelisasi dari sisi data dan instruksi.

Kebutuhan Middleware

Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.

Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing) Monitor.

Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.

Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.

Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis.

ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
           
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasiaplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.

Contoh-contoh Middleware

1.      Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan. Contoh :
·         SUN RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
·         DCE RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
·         Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2.      Object Management Group’s : Common, dan Object Request Broker Architecture (COBRA)
3.      Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4.      Also .NET Remoting.

PERAN MIDDLEWARE TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sebuah system informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan bagi para penggunanya. Sistem computer menggorganisasikan data kedalam sebuah hierarki yang dimulai dengan bit dan byte, menuju field, record, dan basis data(database) . Sekumpulan data yang disusun melauli field dan kemudian dikelompokan menjadi jenis yang sama dan menjadi sebuah file. Dari file ini kemudian terbentuk sebuah database(basis data).  Tehnik manajemen tradisional ini membuat organisasi sulit melacak setiap bagian data yang digunakan secara sistematis dan mengatur data ini sehingga dapat diakses dengan mudah. Berbagai area dan kelompok fungsional yang berbeda didizinkan untuk mengembangkan file sendiri. Seiring dengan waktu, lingkungan file tradisional ini menimbulkan masalah , seperti redundansi data dan inkonsistensi data, ketergantungan data-program. Tidak flexible, buruknya kemanan , serta kurangnya pembagian dan ketersediaan data.

Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan.


Berbagai alat yang tangguh tersedia untuk menganalisa dan mengakses informasi didalam basis data. Gudang data mengambungkan data saat ini dengan data yang terdahulu dari beerbagai system operasionalyang berbeda dalam sebuah basis data pusat yang dirancang untuk pelaporan dan analisis. Gudang data medukung analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai pemrosesan analitis online (online analytical processing/OLAP). OLAP mereprentasikan hubungan diantara data seperti struktur multidimensi , yang dapat dilihat sebagai kubus data dan kubus didalam kubus data, sehingga analisis data yang sangat rumit dapat dilakukan. Penggalian data menganalisis kelompok data yang lebih besar, termasu isi dari gudang data, untuk mencari pola dan aturan yang dapat digunakan untuk mempredidksi perilaku dimasa yang akan datang atau masa depan dan memandu proses pengambilan keputusan . basis data pada umumnya dapat dihubungkan lewat middleware ke web atau antarmukaweb untuk memfalisitasi akses pengguna ke data internal perusahaan.
Sumber:
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/sistem-informasi-manajemen.html
http://traycorser.blogspot.co.id/2009/11/middleware-telematika.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS