Interface pada SIM

Kamis, 26 November 2015

Interface atau antarmuka secara umum adalah sebuah titik, wilayah, atau permukaan dimana dua zat atau benda berbeda bertemu; dan digunakan secara metafora sebagai perbatasan antar benda. Bentuk kerjanya berarti menghubungkan dua titik atau lebih  benda pada suatu titik atau batasan yang terbagi, atau untuk menyiapkan kedua benda untuk tujuan tersebut.
Secara khusus, pengertian interface dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bidang:
      1.      Interface pengguna adalah fungsi dan atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna.
2.      Di bidang teknik komputer, interface adalah :
·         Batasan fifik dari subsistem atau alat.
·         Sebuah bagian atau sirkuit di beberapa subsistem yang mengirim atau menerima sinyal ke atau dari subsistem lainnya: antamuka jaringan, antarmuka video, kartu network.
·         Sebuah standar yang menjelaskan sebuah himpunan karakteristik yang berfungsi, karakteristik interkoneksi fisik umum, dan karakteristik signal untuk pertukaran data atau signal; antarmuka USB, antarmuka SCSI .

a.       Di bidang telekomunikasi, interface merupakan sebuah titik terkoneksi antara pengguna peralatan terminal dan fasilitas komuikasi komersial.
b.      Untuk bidang teknik softwaqre, interface adalah sebiah spesifikasi dari properti sebuah komponen software yang komponen lainnya dapat bergantung kepadanya.
c.       Di bidang kimia, interface adalah permukaan antara dua fase yang berbeda dan campuran “heterogeneous”.
d.      Di bidang geologi, interface adalah sebuah permukaan atau lapisan “anamlous” antara dua “epoch” geologikal yang berbeda atau jenis batuan.
e.       Untuk sistem operasi, interface merupakan suatu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Interface dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: CLI (Command Line Interface) dan GUI (Graphics User Interface).

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama.
Dalam teori SIM, komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan computer. Bagaimanapun untuk melakukan koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan Komputer. Berbagai instansi perusahaan maupun pendidikan kini memerlukan SIM. Dengan pengelolaan SIM yang tepat, tentunya perusahaan berikut akan berkembang.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1.     Kurang organisasi yang wajar
2.     Kurangnya perencanaan yang memadai
3.     Kurang personil yang handal
4.     Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah  memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.


PERAN INTERFACE TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda. Untuk itu Berikut ini kami akan menjelsakan bagaimana alur pembentukan subsistem,

Pembentukan Subsistem :

1.      Factoring (Pengunsuran)

·         Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem).
·         Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan.
·         Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem.
·         Batasan(boundary) daninterface disetiapsub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
·         Contoh factoring yaitu:
Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan pengunsuran(Factoring) menjadi subsistem seperti :
a.       Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
o   Penjualan
o   Personalia dan Daftar Gaji
o   Persediaan barang
b.      Setiap subsistem dibagi atas sub subsistemlagi, yaitu:
o   Penyesuaian file daftar gaji personalia.
o   Laporan-laporan personalia.
o   Daftar gaji harian.
o   Daftar gaji bulanan.
o   Lap. Daftar gaji untuk manajemen.
c.       Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
o   Edit masukan
o   Perhitungan pembayaran kotor
o   Perhitungan pemotongan & pembayaran bersih
o   Pencatatan daftar gaji
o   Penyiapan pengendalian audit

2.      Simplifikasi(Penyederhanaan)

·         Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuahi nterface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian.
·         Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface. mengandung sebuah jalur komunikasi.
·         Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasii nterface dan komunikasi antar sistem(subsistem-subsistem).
·         Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
dimanan = banyaknya subsistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan= ½*4*(4-1) = 6.

3.      Cluster (gugus)

·         Tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface
dalam gugus database.
Jalur interface dari gugus database sebuah subsistem kegugus database subsistem
lainnya.
·         Sebuah database mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface dbms
·         Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhanakan pola interface (program-program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.

4.      Decoupling (pemisahan)

·         Metode ini digunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat.
Contoh: subsistem persediaan (bahan baku) dan subsistem produksi.
·         Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
o   menghindari penundaan dalam produksi
o   terlalu cepatnya datang bahan baku
o   tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan
Hal ini membuat operasi produksi(inti usaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
·         Subsistem bahan baku dan subsistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman, karena:
o   Sistem(masing-masing subsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
o   Adanya subsistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.

o   Proses bahan baku/kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi/ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.

SUMBER
http://nadiapritta.blogspot.co.id/2010/01/konsep-sistem-dan-sistem-informasi-pada.html
http://informasi-sim.blogspot.co.id/2010/04/konsep-sistem-informasi-manajemen-sim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS