Manusia dan Cinta Kasih

Minggu, 21 April 2013



Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, bahwa cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada sesuatu hal, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Sebenarnya Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9).
Manusia diciptakan untuk saling mencintai dan mengkasihi satu sama lain antar manusia , hewan serta alam semesta yang kita miliki ini. Telah kita ketahui keberadaan manusia didunia ini tidak terlepas dari manusia lainnya atau disebut dengan makhluk sosial yang dibutuhkan interaksi yang baik sehingga akan menimbulkan rasa cinta antara satu sama lain. Dari cinta itu maka kita dapat membentuk suatu perkawinan untuk menjadi suatu kelurga yang harmonis serta hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar. Hal itu terjadi karena adanya cinta dan kasih yang dapat memperkokoh suatu hubungan walaupun terkadang ada saja hal-hal yang dapat mempengaruhi cinta yang kita miliki. Namun dengan besarnya cinta dan kasih yang kita miliki maka kita dapat menghadapi segala permasalahan yang ada dengan mudah.
Pengertian cinta yang telah dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, menjelaskan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu:
·         Keterikatan.
·         Keintiman, dan
·         Kemesraan.
Keterikatan kepada seseorang terjadi karena adanya cinta contohnya cinta terhadap kekasih kita. Dengan adanya cinta membuat seseorang lebih memprioritaskan dan melakukan hal apapun untuk kekasihnya agar dapat memperkokoh suatu hubungan. Menurut saya itu hal yang wajar namun seorang kekasih bukan menjadi prioritas yang pertama. Firman Allah mengatakan “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165).
Prioritas pertama itu cinta kita terhadap Allah SWT yang telah menciptakan kita dan segala yang ada didunia serta tak lupa juga cinta terhadap Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah, prioritas kedua cinta kepada bumi yang kita tempati, prioritas ketiga yaitu keluarga, teman, serta lingkungan masyarakat, prioritas keempat yaitu cinta kita terhadap lawan jenis. Keintiman yang terjadi karena adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara kita semua itu bersaudara. Dan unsur yang terakhir  Kemesraan yang berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dicumbu asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Contoh dari kemesraan adanya rasa perasaan senang bila mengkhayal tentang kekasih, rasa rindu, ungkapan rasa sayang, serta saling mengkasihi. Adapun tingkatan dari kemesraan itu antara lain, yaitu:
1.       Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
2.       Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
3.       Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah.
Bahwa cinta tidak memandang apapun cinta itu suci kita juga harus cinta akan segala sesuatu hal apapun. Terutama cinta terhadap Allah SWT. Cinta yang tulus tidak menginginkan suatu imbalan. Kita tidak dapat mendeklarasikan apa itu cinta tapi kita bisa merasakannya. Dengan cinta membuat hidup kita lebih berwarna. Tebarkanlah cinta itu kepada semua orang yang ada disekitarmu. Dengan menebarkan cinta yang ada akan membuat kita dan mereka bahagia. Berbagi kebahagiaan apa salahnya. Tanpa cinta dan kasih hidup takkan bermakna.
Sumber:
Seri Diklat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS