Manusia dan Penderitaan

Minggu, 05 Mei 2013




Asal kata penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita tersebut berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan untuk kita. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir dan batin. Intensitas penderitaan dibagi menjadi beberapa tingkatan , ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individulah yang menentukan berat-tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah suatu gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus dihadapinya sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar dari biasanya.
Ada juga beberapa tahap-tahap gangguan kejiwaan yaitu :
1.      Gangguan kejiwaan dapat terlihat dari gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
2.      Usahanya untuk mempertahankan diri dengan cara negatif
3.      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan akan mengalami gangguan
Beberapa penyebab timbulnya kekalutan mental, yaitu :
1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.      Terjadinya konflik sosial dan budaya
3.      Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
 Didalam kehidupan manusia begitu banyak rintangan yang perlu kita lalui. Sering pula penderitaan dikaitkan dengan masalah ekonomi contoh dinegara kita ini Indonesia. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya adalah sebagai berikut : Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2000 dan 2010 (Juta Jiwa). Tahun 1971 1980 1990 2000 2010 Jumlah Penduduk 119,2 147,5 179,4 205,1 237,6. Dan ada pula artikel yang menyantum pada situs detik.com menerangkan bahwa "Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen), berkurang 0,89 juta orang (0,53 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen)," jelas BPS dalam rilisnya yang dikutip Senin (2/7/2012). Kehidupan ini terkadang kita ada dibawah dan ada diatas. Ketika kita berada dibawah maka kita harus bersemangat untuk meraih apa yang kita inginkan seperti kata “Man Jadda Wa Jada artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil.
Penderitaan juga dapat berupa siksaan atau penyiksaan. Asal kata (Bahasa Inggris: torture) yang digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala sesuatu atau tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Selain itu, siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat 40 surat Al Ankabut menya­takan
masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benarnkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh”.
Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya did sendiri, karena dosa-dosanya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos kota) halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Penderitaan dapat berpengaruh terhadap manusia seperti kepada sikap dalam dirinya. Sikap yang ditimbulkan dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, dan rasa ingin bunuh diri. Seperti peribahasa menyebutkan “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Sikap tersebut berakibatkan manusia akan putus asa dan tidak begairah untuk menyongsong kehidupannya.
Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Setiap manusia pasti mengalami namanya penderitaan. Kita gak pernah tahu penderitaan itu datangnya kapan, tapi kapan pun kita harus siap menghadapinya. Namanya kehidupan tidak akan selalu lurus pasti ada kelak-kelok. Kita hidup didunia ini hanya sementara oleh maka itu kita harus saling berbagi terhadap sesama khususnya untuk orang yang tidak mampu yang ada disekitar kita.
Sumber:
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/04/hubungan-manusia-dan-penderitaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS