INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Senin, 08 Oktober 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang menempati peringkat ke empat di dunia. Jumlah penduduknya mencapai 245,613,043 jiwa dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki 33 provinsi dengan jumlah populasinya yang bermacam-macam, jumlah populasi terpadat berada di pulau jawa (update jam 15.47 UTC 02 Agustus 2011) menurut IDB  (International Data Base).
Manusia merupakan makhluk yang sungguh luar biasa kompleks. Kita merupakan perpaduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Manusia itu sendiri sifatnya tidak tinggal diam dan sendiri karena manusia sebagai makhluk yang selalu mengaktivisasikan dirinya. Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Di dalam Al Qur’an proses terbentuknya manusia dijelaskan secara terperinci melalui firman-Nya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14). Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat. Sehingga keberadaannya berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan integritas moral yang sangat tinggi dan sebagai keluarga yang akan membangun masyarakat yang bermartabat.
Pada kesempatan ini saya akan mengkaji tentang individu, keluarga, masyarakat yang ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang manusia dalam posisinya sebagai individu, keluarga dan masyarakat. 
Sebagai rumusan masalah di makalah ini saya ingin mengetahui
1.        Apa yang di maksud dengan individu, keluarga dan masyarakat?
2.        Apa saja yang mempengaruhi dari ketiganya?
3.        Bagaimana interaksi dari ketiganya?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Manusia
          Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat pada proses pembentukan pribadi.  
          Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
1.    Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran akan menuntut ilmu itu sendiri mendorong individu untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.2     Interaksi Sosial
A.      Pengertian
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.
1.    Interaksi antara individu dengan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
2.    Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.
3.    Interaksi antar kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
B.      Fungsi
Proses interaksi sosial yang bertentuk kerjasama atau kooperatif (asosiatif) mempunyai fungsi positif antara lain:
1.    Proses pencapaian tujuan hidup individu atau kelompok lebih mudah terwujud.
2.    Mendorong terwujudnya pola kehidupan individu atau kelompok secara integratif.
3.    Setiap individu dapat meningkatkan kualitas beragam peran sosial dalam kehidupan kelompok.
4.    Mendorong terbangunnya sikap mental positif pada setiap individu dalam proses-proses sosialnya.
5.    Mendorong lahirnya beragam inovasi di berbagai bidang menuju masyarakt madani (masyarakat beradab). 
Dalam batas-batas tertentu, interaksi sosial dalam bentuk konflik (dissosiatif) mempunyai fungsi positif, yaitu:
1.      Dapat mendorong terjadinya perubahan pola perilaku seseorang atau kelompok ke arah yang lebih baik.
2.      Dapat mendorong terjadinya atau terbangunnya solidaritas ingroup dalam kehidupan kelompok.
3.      Dapat mendorong lahirnya karya demi karya yang lebih inovatif atau lebih maju (wilson, e.k. 1966; mack, r. And pease, j. 1973).
C.      Faktor-Faktor
Faktor penting yang menjadi dasar proses berlangsungnya interaksi sosial adalah:
1.    Nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Apabila individu atau kelompok dalam proses interaksi sosialnya tidak mendasarkan pada nilai, norma yang berlaku, kehidupan sosial akan terjadi disintegrasi atau ketidakteraturan sosial.
2.  Status dan peranan sosial. Proses interaksi sosial yang dilakukan individu harus memperhatikan status dan peranan yang melekat pada dirinya, juga memperhatikan kewajiban dan hak-haknya. 
Menurut para ahli, berlangsungnya proses interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa, antara lain:
1.    Faktor imitasi.
2.    Faktor sugesti .
3.    Faktor simpati.
4.    Faktor identifikasi.
5.    Faktor empati.
6.    Faktor motivasi.
Keenam faktor tersebut selama proses interaksi sosial bisa terjadi secara sendiri (terpisah) dan juga bisa secara bersama-sama atau integratif.

2.3     Individu
A.      Pengertian
Ada berapa pengertian individu menurut para ahli di antaranya :
1. Menurut(Abu Ahmadi,1991:23). Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
2.   Menurut (Hartomo,2004:64). Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
          Individu berasal dari berasal dari bahasa latin, individu yang artinya yang tak terbagi, dan merupakan kesatuan yang tak terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan.
          Dalam bertingkah laku menurut pola pribadi suatu individu terdapat tiga macam kemungkinan:
1.  Menyimpang dari norma kolektif.
2.  Kehilangan individualitas.
3.  Mempengaruhi masyarakat.

2.4     Keluarga
A.      Pengertian
1.    Duvall dan Logan ( 1986 )
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2.    Bailon dan Maglaya ( 1978 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3.    Departemen Kesehatan RI ( 1988 )
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Abu Ahmadi 1982 ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap keluarga, yaitu:
1.    Status sosial ekonomi keluarga.
2.    Faktor keutuhan keluarga.
3.    Sikap dan kebiasaan orang tua.
          Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

B.      Fungsi
          Fungsi keluarga menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
1.    Fungsi Pendidikan  dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2.    Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.    Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.    Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.    Fungsi Agama  dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6.    Fungsi Ekonomi  dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
7.    Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8.    Fungsi Biologis  dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9.    Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

2.5     Masyarakat
A.      Pengertian
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk masyarakat. Manusia selalu hidup bersama dan berada diantara manusia lainnya. Dalam bentuk konkritnya, manusia bergaul, berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. keadaan ini terjadi karena dalam diri manusia terdapat dorongan untukhidup bermasyarakat, disamping dorongan keakuan. Dorongan masyarakat dan dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan diri sendiri.
Lebih lanjut sikap kemasyarakatan menurut P.J. Bouman (1976) karena adanya faktor-faktor:
1.    Kecenderungan sosial.
2.    Rasa harga diri.
3.    Kecenderungan untuk patuh.
4.    Kecenderungan untuk mandiri.
5.    Hasrat tolong-menolong dan meniru.
6.    Hasrat berjuang.
7.    Hasrat memberitahu dan sifat menerima.

BAB III
KESIMPULAN

Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah – tengah masyarakat.    
Proses interaksi sosial tersebut disebut juga dengan interpretative process Interaksi antara individu dengan individu, Interaksi antara individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok dengan kelompok.
          Individu adalah satu kesatuan tidak terbatas yaitu sebagai manusia perorangan.
          Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.Faktor yang berpengaruh terhadap keluarga status sosial ekonomi keluarga, faktor keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua.
          Masyarakat adalah sekumpulan individu yang tinggal ditempat tertentu dan memiliki adat dan budaya. Interaksi sosial adalah proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.
          Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah imitasi,  indentifikasi, sugesti, motivasi, simpati dan empati.
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS