Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan Indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. (Wikipedia)
Penalaran (Reasoning) adalah bentuk
tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan
proposisi. (Buku catatan Universitas Gunadarma)
Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli:
· Bakry
(1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan
suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk
sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan
lain yang telah diketahui.
· Suriasumantri
(2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
· Keraf
(1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan
menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu
kesimpulan.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara
premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ciri – ciri dari penalaran antara
lain:
·
Dilakukan dengan
sadar
·
Didasarkan
oleh sesuatu yang sudah diketahui
·
Sistematis
· Berpikir
logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut pola
tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu
·
Sifat
analitik dari proses berpikirnya, sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari
adanya suatu pola berpikir tertentu.
Penalaran
Deduksi
Penalaran Deduksi adalah metode
berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Penalaran
deduksi memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan
yang spesifik
Ciri ciri penalaran deduksi
·
Dimulai
dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang
lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduksi tersebut dapat dimulai dari
suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
·
Kalimat
utama terletak diawal paragraf dan selanjutnya dibarengi oleh beberapa kalimat
penjelas sebagai pendukung kalimat utama.
Contoh penalaran deduksi :
a. Semua manusia akan wafat (premis
mayor)
b. Rio adalah seorang manusia yang
memiliki jiwa baik (premis minor)
c. Jadi, Rio akan wafat (konklusi),
(*konklusi lebih sempit dari premis)
Metode berfikir deduktif adalah
metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Penalaran
Induksi
Penalaran induksi adalah penalaran
yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat. Penalaran
ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain
penalaran induksi adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang
bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Ciri-ciri penalaran induksi
·
Menyebutkan
peristiwa " khusus "
·
Menarik
kesimpulan berdasarkan peristiwa khusus
·
Kesimpulan
terdapat diakhir paragraf
Contoh penalaran induksi adalah :
a. Kucing mempunyai kelanjar susu
untuk menyusui anaknya.
b. Sapi mempunyai kelenjar susu
untuk menyusui anaknya.
c. Anjing mempunyai kelenjar susu
untuk menyusui anaknya.
Kesimpulan : Semua hewan yang
mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya.
Metode berfikir induksi adalah
metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berkala bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti.
Perbedaan dasar di antara keduanya
dapat disimpulkan dari dinamika deduksi tengan progresi secara logis dari
bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan
induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induksi dimulai dengan
pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran
atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Sumber :
Bagus, Lorens, Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia , 2002
Affan, Afraniati, Logika Dasar, Padang : Hayfa Press, 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Affan, Afraniati, Logika Dasar, Padang : Hayfa Press, 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://timokomit.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-penalaran-induktif-dan-deduktif/
http://firna-blog.blogspot.com/2012/03/pengertian-induktif-dan-deduktif.html
http://inggitsoekarno.blogspot.com/2013/03/penalaran-deduktif-dan-penalaran.html
http://marsavandrian.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-induksi-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar