ANALISIS KINERJA SISTEM (ANALISA PADA DKI JAKARTA)

Kamis, 21 Januari 2016

KELAS 4KA12
ANGGOTA KELOMPOK 
IRMA NURWATI 13112806
OSHA CHRISTINA 15112608
WIDHI KARDINA 17112685
NO
Unit Analisis

Kategori Analisis
Provinsi
(DKI JAKARTA)
Kabupaten 1
(JAKARTA SELATAN)
Kabupaten 2
( JAKARTA UTARA)
         1.
Selayang Pandang

Sejarah,
ü   
ü   
ü   
Motto
-
ü   
-
Lambang
ü   
ü   
ü   
arti lambing
ü   
ü   
-
lokasi dalam bentuk peta
ü   
ü   
ü   
visi dan misi
ü   
ü   
ü   
        2.
Pemerintahan Daerah

Eksekutif
-
-
-
Legislative
ü   
-
-
nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah
ü   
ü   
ü   
biodata dari Pimpinan Daerah
-
ü   
ü   
         3.
Geografi


Topografi
ü   
ü   
-
Demografi
ü   
ü   
ü   
cuaca dan iklim
-
-
-
sosial dan ekonomi
ü   
ü   
-
budaya dari daerah bersangkutan
ü   
ü   
-
Ada informasi berupa numeris / statistik dan harus mencantumkan nama instansi   dari sumber datanya.
ü   
ü   
-
      4. 
Peta Wilayah dan Sumberdaya

peta wilayah
ü   
ü   
ü   
bentuk peta
sumberdaya
-
-
-
         5.
Peraturan/Kebijakan Daerah


Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan.
ü   
ü   
ü   
         6.
Buku Tamu


Buku Tamu
-
-
-


Forum
ü   
ü   
ü   

Analisa
            Hasil analisa selayang pandang pada website Jakarta Selatan memiliki informasi yang lengkap sedangkan DKI Jakarta tidak memiliki informasi tentang motto pada websitenya lalu pada website Jakarta Utara tidak memilki informasi tentang motto dan arti lambang. Analisa pemerintahan daerah memiliki hasil yang sama pada website DKI Jakarta, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Hasil geografi pada website DKI Jakarta dan Jakarta Selatan memiliki hasil yang sama yaitu tidak memiliki cuaca dan iklim berbeda dengan website Jakarta Utara tidak memiliki informasi tentang cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah yang bersangkutan dan informasi berupa statistik.
            Informasi pada website DKI Jakarta, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara sama-sama memiliki informasi tentang peta wilayah dan peraturan daerah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan. Pada website DKI Jakarta, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara tidak memiliki buku tamu melainkan hanya memiliki forum untuk berinteraksi dan mengeluarkan aspirasi masyarakat.

No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Bobot Nilai
DKI Jakarta
Jakarta Selatan
Jakarta Utara
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
40%
30%
30%
75
54
66
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
20%
30%
50%
90
83
65
3
Penyediaan
Hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
40%
30%
30%
73
80
78
4
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10 – 30 detik
> 30 detik
100%
70%
50%
100
100
70
5
Design
10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
30%
30%
40%
87
86
85.5
6
Jumlah tingkatan
Informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
25%
25%
25%
25%
77.5
72.5
72.5

Total



81.9
75.2
71.25

  
Analisa
Hasil dari pengamatan website yang telah kami lakukan, pada informasi menu utama dalam website bahwa hasil tertinggi adalah DKI Jakarta lalu Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, karena informasi tentang potensi daerah, komoditas utama, kualitas SDM lebih banyak dan lengkap. Analisis informasi tambahan dalam fasilitas website tentang informasi pendidikan, perniagaan, dan SDM yang tertinggi adalah DKI Jakarta, lalu Jakarta Selatan kemudian Jakarta Utara.
Analisa pada penyediaan hubungan yang mencakup G2C, G2B, G2G yang tertinggi adalah daerah Jakarta Selatan, diikuti Jakarta Utama dengan selisih nilai 2 point dan DKI Jakarta dengan selisih nilai 7 point. Aksesibilitas website yang paling cepat adalah DKI Jakarta dan Jakarta Selatan lalu Jakarta Utara.

Design pada website yang paling menarik dari sisi animasi, grafis, dan text lengkap adalah DKI Jakarta, diikiti Jakarta Selatan dengan selisih nilai 1 point, lalu Jakarta Utara. Tingkatan jumlah informasi pada website tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, tingkat 4 dengan hasil tertinggi adalah DKI Jakarta selanjutnya Jakarta Utara dan Jakarta Selatan memperoleh hasil yang sama.

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem

Selasa, 12 Januari 2016

Buat pada blog anda mengenai pentingnya manajemen kontrol keamanan pada sistem. minimal 4 paragraf dan disubmid ke portofolio student site sebagai tulisan 
Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki. Kebanyakan orang mungkin akan bertanya, mengapa “keamanan informasi” dan bukan “keamanan teknologi informasi” atau IT Security.
Berbeda dengan “keamanan  informasi” yang fokusnya justru pada data dan informasi milik perusahaan  Pada konsep ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah merencanakan, mengembangkan serta mengawasi semua kegiatan yang terkait dengan bagaimana data dan informasi bisnis dapat digunakan serta diutilisasi sesuai dengan fungsinya serta tidak disalah gunakan atau bahkan dibocorkan ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
  • Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
  • Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
  • Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.
Informasi yang merupakan aset harus dilindungi keamanannya. Keamanan, secara umum diartikan sebagai “quality or state of being secure-to be free from danger”. Untuk menjadi aman adalah dengan cara dilindungi dari musuh dan bahaya. Keamanan bisa dicapai dengan beberapa strategi yang biasa dilakukan secara simultan atau digunakan dalam kombinasi satu dengan yang lainnya. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya. Contoh dari tinjauan keamanan informasi adalah:
  • Physical Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan pekerja atau anggota organisasi, aset fisik, dan tempat kerja dari berbagai ancaman meliputi bahaya kebakaran, akses tanpa otorisasi, dan bencana alam.
  • Personal Security yang overlap dengan ‘phisycal security’ dalam melindungi orang-orang dalam organisasi.
  • Operation Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan kemampuan organisasi atau perusahaan untuk bekerja tanpa gangguan.
  • Communications Security yang bertujuan mengamankan media komunikasi, teknologi komunikasi dan isinya, serta kemampuan untuk memanfaatkan alat ini untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Network Security yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan data organisasi, jaringannya dan isinya, serta kemampuan untuk menggunakan jaringan tersebut dalam memenuhi fungsi komunikasi data organisasi.


Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai  penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis  manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya , meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa keamanan.

Cara Untuk Mengamankannya
Manajemen keamanan informasi memiliki tanggung jawab untuk program khusus, maka ada karakteristik khusus yang harus dimilikinya, yang dalam manajemen keamanan informasi dikenal sebagai 6P yaitu:
Planning
Planning dalam manajemen keamanan informasi meliputi proses perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi untuk mencapai tujuan. Ada tiga tahapannya yaitu:
  1. strategic planning yang dilakukan oleh tingkatan tertinggi dalam organisasi untuk periode yang lama, biasanya lima tahunan atau lebih,
  2. tactical planning memfokuskan diri pada pembuatan perencanaan dan mengintegrasi sumberdaya organisasi pada tingkat yang lebih rendah dalam periode yang lebih singkat, misalnya satu atau dua tahunan,
  3. operational planning memfokuskan diri pada kinerja harian organisasi. Sebagi tambahannya, planning dalam manajemen keamanan informasi adalah aktifitas yang dibutuhkan untuk mendukung perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi keamanan informasi supaya diterapkan dalam lingkungan teknologi informasi. Ada beberapa tipe planning dalam manajemen keamanan informasi, meliputi :

  • Incident Response Planning (IRP)

IRP terdiri dari satu set proses dan prosedur detil yang mengantisipasi, mendeteksi, dan mengurangi akibat dari insiden yang tidak diinginkan yang membahayakan sumberdaya informasi dan aset organisasi, ketika insiden ini terdeteksi benar-benar terjadi dan mempengaruhi atau merusak aset informasi. Insiden merupakan ancaman yang telah terjadi dan menyerang aset informasi, dan mengancam confidentialityintegrity atau availbilitysumberdaya informasi. Insident Response Planning meliputi incident detectionincident response, dan incident recovery.
  • Disaster Recovery Planning (DRP)

Disaster Recovery Planning merupakan persiapan jika terjadi bencana, dan melakukan pemulihan dari bencana. Pada beberapa kasus, insiden yang dideteksi dalam IRP dapat dikategorikan sebagai bencana jika skalanya sangat besar dan IRP tidak dapat lagi menanganinya secara efektif dan efisien untuk melakukan pemulihan dari insiden itu. Insiden dapat kemudian dikategorikan sebagai bencana jika organisasi tidak mampu mengendalikan akibat dari insiden yang terjadi, dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan sangat besar sehingga memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pemulihan.
  • Business Continuity Planning (BCP)

Business Continuity Planning menjamin bahwa fungsi kritis organisasi tetap bisa berjalan jika terjadi bencana. Identifikasi fungsi kritis organisasi dan sumberdaya pendukungnya merupakan tugas utama business continuity planning. Jika terjadi bencana, BCP bertugas menjamin kelangsungan fungsi kritis di tempat alternatif. Faktor penting yang diperhitungkan dalam BCP adalah biaya.
Sumber :
https://jigokushoujoblog.wordpress.com/2010/11/20/pentingnya-manajemen-kontrol-keamanan-pada-sistem/
https://ndesofilms.wordpress.com/2015/11/09/analisis-kinerja-sistem-pentingnya-manajemen-kontrol-keamanan-pada-sistem/
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS