Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak dapat menjadi dapat dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri,tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal).
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa ( Internal ) adalah sebagai berikut:
- Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
- Psikhis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikhis lainnya.
- Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras,
- Kecerdasan ( IQ) Faktor kecerdasan ( IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal ( 100-110 menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
- Minat Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
- Motivasi Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua,yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan,dan sejenisnya.Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
- Sarana dan Prasarana Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya siswa di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar,sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Akan tetapi apabila salah satu atau kedua subyekn tersebut sebaliknya maka tentunya akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer,laptop,conect internet ( hotspot ),dan sejenisnya
- Lingkungan Sekitar Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya,.termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang menghancurkan masa depan.
Kegiatan belajar bisa jadi akan menjadi kegiatan yang membosankan apabila tak dikemas dengan cara yang efektif dan menarik.
Untuk membuat pebelajar nyaman dan mampu menyerap materi, ada beberapa tips dan trik agar belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut ini ada beberapa trik yang bisa dicoba:
1. Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman
Yang perlu anda lakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana belajar yang nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul, diantaranya: dengan iringan music yang tenang, belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di taman.
2. Merangkum Materi Pelajaran
Kegiatan ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut. Kalau perlu catat ulang materi-materi yang dianggap penting, sehingga mempermudah dalam mempelajarinya.
3. Belajar Bersama
Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima pelajaran / materi yg akan di serap. Selain itu hal-hal yg belum di ketahui akan lebih mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Maka sangat dianjurkan untuk belajar bersama ketika menghadapi ujian.
4. Metode Mempersingkat atau Memodifikasi Menyerupai Nama Sesuatu
Untuk mempermudah hafalan, gunakan singkatan nama-nama yang hampir mirip untuk mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak tidak terbebani dengan hafalan-hafalan berat.
5. Belajar dengan Praktik
Mempraktekan semua materi yang pernah diajarkan oleh guru akan membuat Anda jauh dari kebosanan dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran IPA seperti Botani atau Avertebrata, kita bisa belajar sambil mengamati tumbuh-tumbuhan, hewan atau apapun, dengan itu kita bisa membuat sebuah acara belajar jadi lebih asik.
6. Belajar rutin tapi jangan lama
Dengan rutin belajar anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda pelajari. yang perlu anda lakukan adalah “belajar rutin” bukan “terlalu lama belajar”. Seperti belajar saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam 1 jam. Cara ini sangat efetif dan pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari pada harus belajar terlalu lama dengan sistim borongan.
7. Belajar dengan Memahami Bukan Menghafal
Hal yg paling sering dilakukan oleh siswa ataupun mahasiswa ketika ingin menghadapi ujian adalah menghafal. Sebenarnya tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih efektifnya adalah dengan memahami teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika ujian. Kalau anda masih memakai metode belajar dengan menghafal, sangat disarankan untuk pindah ke metode memahami pelajaran.
Belajar dapat efektif dan efisien apabila hasil yang diperoleh seimbang dengan upaya yang dilakukan. Dikatakan efektif apabila dilakukan dengan membawa manfaat yang sebesar-besarnya, dan dikatakan efisien apabila waktu,tenaga,biaya yang diperlukan sedikit sekali.
Oleh karena itu perlu merumuskan strategi belajar agar hasil belajar yang kita dapatkan dapat maksimal. Salah satunya adalah memahami macam-macam gaya belajar. Dengan memahami macam gaya belajar memungkinkan belajar dapat efektif dan efisien.
Gaya belajar visual menekankan pada indera pengalihatan yaitu mata. Seseorang yang menyenangi gaya visual ini mereka cenderung tertarik pada pelajaran yang menggunakan metode visual. Misalnya : Adanya Slide, Film,video serta LCD Monitor. Dengan adanya gambar-gambar visual tersebut maka ketangguhan otak untuk menyimpan memori semakin tangguh.
Adapun strategi untuk memperkuat belajar visual adalah sebagai berikut :
- Pilih materi-materi pelajaran yang bernuansa visual
- Gunakan warna-warna untuk menandai hal-hal yang penting
- Bacalah buku-buku literatur yang berilustrasi
- Gunakan multi media, misalnya; komputer,laptop,video
Gaya belajar jenis ini adalah menekankan pada alat indera kita yaitu telinga sebagai alat pendengaran. Mereka akan lebih berhasil dalam belajarnya apabila materi pelajaran itu didengar berulang-ulang melalui media audio.
Adapun strategi yang dilakukan agar mempermudah belajar auditorial adalah sebagai berikut
- Berpartisipasi dalam kegiatan diskusi,baik di dalam kelas maupun di luar
- Merekam resume materi pelajaran pada media audio
- Mendiskusikan setiap ide secara verbal
Gaya belajar jenis ini menekankan pada kemampuan psikomotorik yaitu adanya gerakan,sentuhan,ketrampilan dari anggota badan dalam melakukan suatu kegiatan belajar. Sehingga metode praktik langsung dari materi yang diterangkan akan semakin mempertangguh memori dalam otak.
Adapun strategi untuk mempermudah belajar Kinestetis adalah sebagai berikut :
- Perlu melakukan praktik dengan pengawasan instruktur/pelatih
- Melakukan praktik sendiri tanpa pengawasan instruktur / pelatih agar dapat lebih berani mengeksplorasi diri
- Menyiapkan sarana dan prasarana praktik yang disesuaikan dengan Situasi dan kondisi.
sumber :
http://www.kartumanfaat.com/bagaimana-cara/7-metode-belajar-efektif-dan-efisien
http://maritayin.blogspot.com/2012/11/belajar-efektif-dan-efisien.html